Dalam pengertian proses produksi,
maka proses pengecoran meliputi: pembuatan cetakan, persiapan peleburan
logam, penuangan logam cair kedalam cetakan, pembersihan coran dan proses daur ulang pasir cetak.
logam, penuangan logam cair kedalam cetakan, pembersihan coran dan proses daur ulang pasir cetak.
Pengecoran, tercatat sebagai suatu
proses yang relatif tua, karena sudah dikenal orang sekitar tahun 2000 S.M
Bahkan sampai saat ini, pengecoran merupakan proses dasar yang sangat penting dalam pengembangan industri logam dan
permesinan.
7.1. Macam-macam besi tuang (cast
iron)
Besi tuang atau cast iron, dapat
di golongkan kedalam 2 (dua) kelompok besar, yaitu:
Kelompok A.
- Besi
tuang kelabu
- Besi
tuang kelabu ke putih-putih an
- Besi
tuang putih
- Malleable
cast iron
Kelompok B.
a.
Alloy cast iron
b. Nodular cast iron.
Secara umum, persentase Karbon cast
iron adalah: 2,25 ¸ 4,3 %
Di dalam perdagangan: C nya ± 3,5 %
Pada
cast iron, disamping
dan
terkandung pula:
,
,
dan
7.2. Keunggulan Besi Tuang
Dibandingkan dengan baja tuang, ada
beberapa keunggulan besi tuang ini, misalnya:
- Hasilnya
akan lebih murah dibandingkan dengan baja tuang
- Temperatur
peleburan lebih rendah, oleh karena itu “Dapur Kupola” dapat
dipakai.
- Besi
tuang cair akan lebih baik mengalirnya, sehingga dapat mengisi
rongga-rongga cetakan (mould) dengan lebih sempurna.
- Hasilnya
siap untuk dikerjakan lebih lanjut.
- Menghasilkan
kombinasi kekuatan tarik dan tekan yang baik
- Tahan
terhadap ke aus an, gerusan, dll.
7.3. DIAGRAM ALIRAN PROSES
PENUANGAN
Flowchart dibawah ini menunjukkan
tahapan-tahapan pada proses penuangan.
7.3.1. Peleburan (Smelting)
Untuk mem proses atau melebur
logam, maka dapat menggunakan:
-
Dapur
Kupola, yang penting diperhatikan:
-
Rotary
Furnace
-
Electric
Furnace
-
Air
Furnace (reverborotary air furnace)
7.3.2. Pembuatan Model
Pembuatan model atau pola, yang
penting harus di perhatikan adalah: logam cair, setelah membeku, akan mengalami
“penyusutan”. Oleh sebab itu, dimensi model tersebut harus
diperhitungkan terhadap kemungkinan penyusutan tersebut. Penyusutan untuk
setiap logam akan selalu ber beda-beda, sebagai contoh, dibawah ini disajikan
dalam bentuk tabel besarnya penyusutan yang terjadi untuk berbagai jenis logam.
Bahan
|
Penyusutan
|
Besi Tuang
|
|
Baja Tuang
|
|
Kuningan
|
|
Aluminium
|
7.3.3. Cetakan (mould)
Bila dilihat dari cara
penuangan logam cair ke dalam cetakan, maka jenis cetakan dapat golongkan
menjadi 2 (dua) kelompok, yaitu:
- Cetakan
diam atau “stationary mould”
- Cetakan
bergerak atau “non-stationary mould”
A. Cetakan Diam, terdiri dari:
1. Cetakan Pasir:
2. Invesmen Casting (Presisi)
- Green sand moulding
- Dry sand moulding
- Loam (tanah liat) moulding
- Hot box proses,
proses dan Shell moulding
B. Cetakan Bergerak, terdiri dari:
1. Investment casting
2. Centrifugal casting
·
Klasifikasi Cetakan dapat di klasifikasi kan ke dalam 2 (dua) kelompok, yaitu:
1). Ditinjau dari bahan yang pembuat
nya, terdiri dari:
(a). Cetakan pasir basah (green sand moulding)
dari pasir cetak yang
masih basah
b). Cetakan kulit kering (skin dried moulding)
lapisan pola akan
mengeras bila terkena panas
(c). Cetakan pasir kering (dry sand moulding)
menggunakan pasir yang
kasar
d). Cetakan lempung (loam moulding)
terbuat dari batu bata, diberi lempung, u/ B.K yg besar
e). Cetakan furan (furan moulding)
terbuat dari resin, untuk
sekali pakai
f). Cetakan
pasir dicampur natrium
silikat, dialirkan CO2, maka campuran mengeras
g). Cetakan logam
proses cetak-tekan
(die casting), logam yang titik cair nya rendah
h). Cetakan khusus
terbuat dari plastik,
kertas, kayu, semen, plester atau karet
2). Ditinjau dari cara penempatan
cetakan nya, terdiri dari:
a). Pembuatan cetakan di meja (bench moulding)
untuk benda cor yang
kecil-kecil
b). Pembuatan cetakan di lantai (floor moulding)
untuk benda cor sedang
dan besar
c). Pembuatan cetakan sumuran (pit moulding)
untuk benda cor yang
besar sekali
d). Pembuatan cetakan dengan mesin (machine moulding)
semua proses secara
mekanis
¨ Green Sand Moulding
Pasir yang digunakan masih dalam
keadaan agak basah, sehingga mempunyai sifat elastisitas yang baik dan mudah untuk
dibentuk, biasanya menggunakan “rangka celah”.
a-1. Bentuk benda kerja yang di
kehendaki (misal nya):
Bentuk rangka celah nya:
a-2. Model
a-3-1 Kerangka bawah
-
model
atau pola ditempatkan didalam rangka celah pada posisi terbalik
-
kerangka
di isi pasir, kemudian di padatkan.
a-3-2. Kerangka atas
Guna saluran lebih:
-
Untuk
mengetahui (checking) apakah seluruh rongga cetak sudah penuh terisi logam cair
-
Sebagai
saluran/lubang penambah logam cair (pada proses pendinginan)
a-4. Kerangka atas dan bawah
di-assembling
-
Sebelum
di-assembling, kerangka cetak bawah dibalik, model di keluar kan, permukaan
(bekas) model di olesi dengan grafit yang di cair kan
-
Rangka
atas dan bawah di satukan dengan sebelum nya inti di masukkan
-
Untuk
benda-benda kerja yang bentuk nya sulit, maka kerangka cetak dapat di buat
lebih dari 2 (dua) bagian, sehingga “pipe” atau rongga cetak dapat dihindarkan,
atau di minimal kan.
(1.c). Dry sand moulding
Cetakan dibuat dari pasir yang
kasar dengan menggunakan bahan perekat atau pengikat. Karena harus dipanaskan
di dalam dapur sebelum digunakan, maka tempat cetakan nya terbuat dari logam
(lihat gambar ilustrasi nya).
·
Guna serbuk-serbuk sekam
jarami: untuk memudahkan
keluarnya gas-gas
dari dalam cetakan
akibat penuangan logam cair.
· Cetakan pasir kering
tidak memuai, ketika terkena aliran logam cair.
Keunggulan nya yang
lain adalah: bebas dari gelembung-gelembung udara, karena gelembung tersebur
dapat keluar
melalui pori-pori pasir cetak dan
sekam jerami.
· Cetakan
jenis ini banyak digunakan di pabrik-pabrik pengecoran baja.
·
Bila digunakan untuk
benda-benda coran yang
besar - besar, maka cetakan
dibuat
langsung pada lubang-lubang galian yang tetap (pit muolding).
7.4. PENGECORAN
Ladle
Pada pengertian pengecoran disini
adalah: penuangan logam cair ke dalam cetakan yang sebelumnya, inti harus
dimasukkan terlebih dahulu.
7.5. PEMBONGKARAN/PENGELUARAN BENDA
CORAN ( BELUM BERSIH)
Setelah, logam cair di dalam cetakan
membeku, maka benda cor nya di keluarkan (pasir cetak bisa rusak, bisa juga
tidak
di daur ulang). Benda
cor yang dikeluarkan, masih sangat kotor,
untuk itu perlu di bersihkan.
8.6. Pembersihan
Catatan:
-
Untuk
memudahkan pengeluaran model, maka model harus berbentuk tirus
-
Untuk
bentuk-bentuk yang sulit, cetakan dapat dibuat lebih dari 2 (dua) bagian.
7.6. PERLAKUAN PANAS CORAN
Bila logam cair membeku, maka akan
terjadi penyusutan dan bila solidifikasi (proses penyusutan) tersebut tidak
dikendalikan dengan baik, maka akan terjadi rongga-rongga penyusutan yang
besar. Solidifikasi harus dikendalikan sedemikian rupa, sehingga rongga
penyusutan hanya terjadi di daerah saluran turun/saluran masuk atau pada
saluran penambah.
Pada gambar ilustrasi diatas,
terlihat adanya gradien suhu dan garis-garis isotermal serta arah aliran panas
di dalam suatu benda coran.
Umumnya, rongga-rongga penyusutan
terjadi di daerah dimana terdapat pembekuan yang paling akhir, artinya di
daerah yang suhu nya paling tinggi (panas terperangkap).
Untuk mengatasi hal tersebut, ada
beberapa cara yang bisa dilakukan, antara lain:
-
menyiapkan
logam cair “stand-by” di daerah saluran penambah
-
memasang
“chill” (batang logam) di daerah panas terperangkap, dengan demikian panas
dapat disalurkan dengan cepat keluar
-
menempat
kan bahan kimia “eksotermik” dai daerah benda coran, dengan demikian suatu
daerah tertentu akan tetap panas
-
menempatkan
pompa vacuum dibagian bawah cetakan, sehingga logam cair mengalir lebih cepat
untuk mengisi seluruh rongga-rongga cetakan
-
membuat
cetakan lebih dari 2 (dua) bagian, sehingga tidak ada daerah dimana panas dapat
terperangkap.
Pemanggangan bersifat eksoterm sehingga setelah pemanggangan dimulai tidak perlu ditambahkan panas lagi. Untuk memperoleh logam tembaga dilakukan dengan cara reduksi tembaga oksida dengan karbon sebagai reduktor: jasa beli limbah jasa penulis artikel
ReplyDelete